Sesuai
dengan wahyu Allah. Nabi Nuh mengajak kaumnya memasuki kapal yang telah selesai
dibuat. Nabi Nuh juga membawa berbagai pasang binatang dalam kapalnya itu.
Tidak
berapa lama sesudah Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman memasuki kapal maka
langit yang tadinya cerah berubah menjadi hitam. Mendung tampak tebal sekali
seiring angin kencang yang mulai berhembusan. Bersamaan dengan turunnya hujan
lebat, air dari dalam bumi memancar pula ke permukaan....
Hujan
turun dengan lebatnya. Belum pernah ada hujan turun selebat itu. Bagaikan
dicurahkan dari atas langit. Rumah-rumah mulai terendam air, angin kencang dan
badai menambah kepanikan semua orang.
Dari
kejauhan Nabi Nuh melihat salah seorang putranya yaitu Kan'an sedang berlari
menuju puncak gunung. Nabi Nuh memanggil anaknya itu.
“Hai
anakku, kemarilah. Naiklah ke kapalku maka kau akan selamat!”
“Tidak!
Aku akan berlari ke atas bukit sana, aku pasti akan selamat!”
“Anakku!
Pada hari ini tidak ada seorangpun dapat menyelamatkan diri dari adzab Allah!”
Tapi
Kan'an dengan sombongnya terus berlari. Ia tak menghiraukan panggilan ayahnya.
Ia mengira banjir itu hanya bencana alam biasa yang segera reda, maka ia terus
berlari mendaki puncak gunung. Memang Kan'an tidak mau mengikuti ajaran Nabi
Nuh. Ia lebih suka hidup bersama orang-orang kafir, karena itu ia tak mau
menumpang kapal Nabi Nuh.!
Nabi
Nuh merasa trenyuh, sedih dan berduka. Bagaimanapun Kan'an adalah putranya
sendiri. Maka ia berdo'a kepada Allah agar Kan'an diselamatkan.
Namun
Allah menolak permintaan Nabi Nuh. Sebab Kan'an itu walaupun putra Nabi Nuh
sendiri, ia anak yang durjaka, tidak mau beriman.
Berdasarkan
suatu riwayat Kapal yang membawa Nabi Nuh dan para pengikutnya itu berlayar
selama 40 hari, sesudah itu banjir mereda. Kapal Nabi Nuh terdampar disebuah
puncak gunung yang dahulu disebut gunung Jody. Ternyata di zaman sekarang yang
dimaksud gunung Jody itu berada di wilayah Turki. Para ilmuwan telah menemukan
fosil kapal Nabi Nuh tersebut, dengan demikian agama bukanlah dongeng belaka,
agama adalah keyakinan yang benar, cerita tentang para Nabi dan Rasul adalah
benar.
Nabi
Nuh dan pengikutnya diperintahkan turun dari kapalnya. Demikian pula beraneka
pasang binatang yang ada di dalam kapal.
Dengan
demikian binasalah orang-orang kafir yang menetang Nabi Nuh. Hanya para
pengikut Nabi Nuh yang hidup dan menempati buni sebagai peghuninya.
Sejarah
tentang Nabi Nuh dan kapalnya tersebut membuat peneliti dari China dan Turki
yang tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries International' ingin membuktikannya
sehingga mereka selama bertahun-tahun mencari sisa-sisa perahu legendaris
tersebut.
Setelah
bertahun-tahun mencari sisa-sisa kapal Nabi Nuh, tepatnya 26 April 2010 mereka
mengumumkan telah menemukan perahu Nabi Nuh di Turki. Mereka menemukan
sisa-sisa kapal Nabi Nuh di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri dan Gunung
Ararat, di Turki Timur.
Bahkan
mereka mengklaim telah masuk dan mengambil foto-foto dari sisa-sisa kapal Nabi
Nuh. Menurut para peneliti speciman yang mereka ambil memiliki usia karbon
4.800 tahun, cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah, yang jelas jika
kapal yang mereka temukan adalah kapal Nabi Nuh asli maka mereka telah
menemukan kapal paling bersejarah didunia. Kapal Nabi Nuh.
Sumber: http://kisahceritaislamm.blogspot.com/2013/01/cerita-cerita-nabi-nuh-as-banjir-besar.html